Berjalan Maju Bersama BRI

Photo source by Pixabay

Kebiasaan menabung katanya harus dibangun sejak dini. Saya sendiri baru mulai menabung setelah bertemu (calon) suami. Yup, dialah yang memberi inspirasi kepada saya untuk belajar menyisihkan sebagian penghasilan bulanan demi bisa mencapai suatu target. Saat itu, kami berkomitmen menabung untuk biaya pernikahan. Itu hampir 10 tahun yang lalu.

Saya ingat banget, kami memutuskan untuk membuka tabungan baru di BRI. Kami memilih BRI dengan alasan simpel, kantor bank tersebut berjarak dekat dengan tempat kerja kami saat itu. Dengan pertimbangan itu, pasti akan lebih mudah untuk menyetor tabungan dan mengurus segala hal terkait perbankan.

Pada zaman itu, aplikasi perbankan belum terlalu familier. Ponsel juga masih versi jadul, bahkan belum bisa menginstal aplikasi mana pun. Di sisi lain, ketakutan melakukan transaksi online masih begitu menonjol, namanya aja belum terbiasa. Selain itu, gerai ATM yang memiliki fasilitas setoran tunai juga masih jarang banget. So, satu-satunya cara adalah datang langsung ke bank untuk bertransaksi.

Satu bulan setelah menikah, kami membuka deposito di bank yang sama. Alasannya masih sama, karena kantor bank lebih mudah dijangkau. Plus, kami sudah terbiasa dan nyaman bertransaksi dengan bank tersebut. Deposito ini berasal dari sisa tabungan pernikahan dan sedikit tambahan sumbangan. Saat itu, resepsi pernikahan memang diatur biasa aja, nggak neko-neko, karena memikirkan tahap berikutnya yang lebih penting. Setelah beberapa lama, deposito ini kami alihkan ke dalam bentuk DP rumah. 

Jangan memikirkan nominal yang besar dan wah, ya! Semua dimulai dari receh dan remeh. Saat dijalani, keluhan pastinya selalu ada. Tapi karena memegang kunci paling efektif dalam mencapai suatu target, yaitu KONSISTEN, akhirnya kami resmi menjadi pejuang KPR sekaligus bisa menempati rumah sendiri sekitar 5 tahun setelah menikah. 

Singkat cerita, kami dikaruniai seorang anak. Kini usianya tujuh tahun. Kami ingin mengajarkan hal-hal baik kepadanya. Termasuk “skill” yang terlihat mudah, tetapi sangat sulit dilakukan, yaitu MENABUNG. Dia harus mulai belajar dari kecil, bagaimana cara mendapatkan sesuatu dari hasil usahanya sendiri. Tapi selain itu, dia juga harus mampu menahan diri, menunda keinginan yang belum tentu tepat. 

Cara yang paling praktis adalah menabung di celengan ayam. Celengan berbentuk ayam dan terbuat dari plastik. Setelah celengan ayam penuh, uangnya untuk apa? Selain membeli kebutuhan, kami mengusulkan agar sisa uang tersebut ditabung di bank supaya lebih aman. Konsepnya simpel: celengan ayam penuh, pindah ke rekening bank. Kalau benar-benar butuh, barulah diambil sesuai keperluan.

Kembali, kami memilih BRI untuk tabungan baru ini. Alasannya masih sama seperti yang lalu, karena kantor bank BRI satu-satunya yang paling dekat dengan domisili kami yang terletak di daerah kecamatan. Akan lebih mudah untuk mampir di bank untuk mengurus hal-hal terkait transaksi, termasuk membuka tabungan.

Pada suatu hari, kami datang ke bank untuk membuat rekening baru. Karena anak saat itu belum memiliki kartu identitas, akhirnya rekening dibuat dengan nama salah satu dari kami. Setelah mengantre tidak terlalu lama, proses pembuatan rekening pun dilakukan. Customer service membantu dengan ramah. 

Dalam proses itu, CS tak lupa menyarankan kami untuk memasang aplikasi BRImo di ponsel. Dengan aplikasi tersebut, lebih mudah melakukan transaksi. Bukan hanya transfer untuk berbagai kebutuhan, tetapi juga bisa melakukan tarik tunai di gerai ATM dengan cara scan barcode. Cara ini lebih aman dan praktis karena tidak perlu menggunakan kartu debit.

Menggunakan BRImo ternyata sangat membantu kami menjelaskan kepada anak mengenai konsep tabungan. Awalnya dia belum terlalu mengerti, ke mana uang yang ditabung itu setelah disetorkan. Kami terbuka dan membiarkannya melihat jelas nominal yang terpampang di BRImo. Dengan demikian, level kepercayaan terhadap konsep menabung semakin terbentuk.

BRImo sendiri memiliki banyak fitur yang sangat membantu. Selain bisa tarik tunai, transfer ke berbagai rekening, aplikasi ini juga memungkinkan kami untuk melakukan pembelian pulsa dan membayar tagihan. Intinya segala transaksi perbankan kini lebih mudah dengan kehadiran BRImo. Si kecil pun menjadi lebih semangat untuk menabung.

Adanya digitalisasi BRI memang sangat membantu para nasabah sehingga bisa lebih memanfaatkan layanan perbankan. Hidup menjadi lebih berkualitas karena dukungan fasilitas perbankan yang mudah diakses. Next, kami sedang mempertimbangkan layanan lain seperti KUR untuk kebutuhan usaha. KUR membantu masyarakat untuk menjadi pahlawan UMKM di berbagai bidang usaha. Kami berharap, BRI semakin fokus memberikan pelayanan yang maksimal kepada nasabah dan masyarakat. BRI untuk Indonesia!

Agar Kulit Wajah Sehat dan Cantik, Ini Rahasianya

Photo by Shiny Diamond from Pexels

Siapa sih yang nggak ingin memiliki kulit wajah yang cantik alami dan terlihat sehat? Bagi para wanita, muka glowing akan bikin rasa percaya diri semakin meningkat. Menjaga kesehatan kulit wajah, dan tentunya seluruh tubuh, merupakan bentuk self love yang simpel dan bisa diwujudkan asal ada niat dan komitmen.

Yaps, setiap orang pasti punya cara masing-masing untuk menjaga kecantikan dan kesehatan kulit wajah. Treatment yang dilakukan juga mungkin berbeda, tergantung pada jenis kulit dan tingkat sensitivitas. Namun, secara umum, ada beberapa hal yang bisa dilakukan supaya kulit tetap cantik dan sehat.

Pertama, minum air putih dalam porsi yang cukup. Dehidrasi akan membuat kulit terlihat kering dan keriput. Selain itu, air putih akan membantu tubuh mengeluarkan racun dan kotoran melalui keringat dan urine. Inilah yang membuat kulit akan terlihat segar dan bercahaya. Saya sendiri berusaha sebisa mungkin mengonsumsi lebih dari 1 liter air setiap hari. Biar lebih semangat, saya pakai botol minum favorit dan ada takarannya.

Kedua, rajin berolahraga. Apa sih hubungan antara olahraga dan kulit sehat? Dengan berolahraga, sirkulasi darah akan berjalan lancar. Tubuh pun bisa menyuplai oksigen dan kebutuhan nutrisi yang cukup. Olahraga juga membuat tubuh mengeluarkan keringat melalui pori-pori kulit, sekaligus mengeluarkan kotoran yang menumpuk di kulit. Nah, untuk yang ini saya masih struggle banget nih. Waktu terbatas banget karena setiap hari harus kerja.

Ketiga, miliki gaya hidup dan pola makan sehat. Kita pasti sudah tahu, ya kalau begadang atau tidur terlalu malam akan merusak kesehatan kulit (dan tubuh juga). Efek negatif begadang pada kulit adalah memunculkan lingkaran hitam di bawah mata, wajah terlihat lebih kusam, bisa muncul jerawat, dan sebagainya. Pola makan juga berpengaruh terhadap kesehatan dan kecantikan kulit. Sebaiknya, kita mengonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayur setiap hari untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.

Keempat, memberi perhatian khusus pada bagian wajah. Salah satunya, rutin membersihkan wajah setelah menggunakan riasan atau beraktivitas di luar. Pembersihan bisa dilakukan dengan mild cleanser dan toner. Kalau terburu-buru bisa juga menggunakan makeup remover. Hasilnya, riasan tidak lagi menempel di wajah dan kulit wajah menjadi lebih segar. Saya sendiri pakai micellar water yang membersihkan kulit sekaligus melembapkan.

Setelah kulit wajah bersih dari riasan, langkah penting untuk mendapatkan kulit wajah cantik dan sehat adalah menggunakan serum pencerah wajah yang cocok bagi kulit. Membahas soal serum, saya mencoba serum dari  Pond’s Triple Glow. Ini adalah konsentrat serum pencerah yang menggabungkan tiga kekuatan terbaik, yaitu Gluta-Boost-C, Vitamin B3 (Niacinamide), dan Hyaluronic Acid Complex. 

Setelah beberapa kali pemakaian, saya merasa jika kulit wajah memang terlihat lebih cerah. Ternyata setelah diulik lebih jauh, Gluta-Boost-C yang mengandung glutathione merupakan antioksidan yang berfungsi untuk mencerahkan kulit dengan efek 60x lebih efektif daripada Vitamin C^. Nggak heran kalau kulit wajah bisa lebih cerah. Noda-noda hitam pun tersamarkan.

Pemakaian serum dari Pond’s ini juga membuat pori-pori wajah terlihat lebih samar. Wajah menjadi terlihat lebih mulus. Banyak wanita pastinya mendambakan kondisi kulit yang cantik seperti ini. Tidak perlu bingung, cukup dengan mengaplikasikan Triple Glow Serum dari Pond’s secara rutin ke kulit wajah. Ada kemasan sachet yang bisa kamu coba dulu nih. Kalau cocok bisa lanjut. Harganya pun ekonomis.

Bukan hanya itu, kandungan Hyaluronic Acid Complex di dalamnya disebut dapat membuat kulit wajah terasa lebih lembap. Ternyata benar, sesaat setelah menggunakan serum, kulit terasa lebih kenyal dan tidak kering. Kandungan ini menyerap hingga ke lapisan epidermis kulit. Bagi kamu yang suka menggunakan masker wajah, ada pula Triple Glow Serum Mask dengan kandungan yang sama. Caranya gampang banget, yaitu diaplikasikan ke wajah selama 15-20 menit. 

Nah, inilah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan kulit wajah yang sehat dan cantik. Ingat, kuncinya adalah konsisten dan komitmen. Prosesnya tidak instan, karena itu kita mesti sabar dan rutin melakukannya. Dengan melakukan perawatan yang tepat pada kulit, baik melalui penggunaan serum pencerah wajah atau mengelola gaya hidup, kulit wajah akan terlihat lebih glowing maksimal. Yakin nggak mau coba?

Imun Kuat, Kiat Tetap Aktif di Tengah Pandemi

Sedih nggak sih, hampir satu tahun kita nggak bisa ke mana-mana dengan bebas seperti dulu. Giliran pergi agak jauh sedikit, tiba-tiba nggak enak badan, batuk-batuk, flu, dan langsung merasa paranoid.. Jangan-jangan, kena nih!

Wajar aja, kok. Situasi seperti sekarang ini memang sangat mengkhawatirkan. Meskipun demikian, masih ada saja yang mengabaikan protokol kesehatan ketika bepergian atau beraktivitas di tempat publik. Eits, tapi itu bukan berarti virusnya udah nggak ada atau kita udah kebal, loh! Buktinya, jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia hari demi hari terus bertambah.

Situasi Kita Saat Ini

Hingga 12 Desember 2020, jumlah penderita penyakit COVID-19 di Indonesia telah mencapai 611.631 orang. Angka yang sungguh fantastis, bukan? Di antaranya, 501.376 orang memang telah dinyatakan sembuh, tetapi 18.653 orang meninggal dunia. Sisanya masih menjalani isolasi dan perawatan intensif di pusat-pusat kesehatan. Data dari covid19.go.id ini terus diperbaharui untuk menunjukkan situasi penyebaran virus 2019-nCoV di wilayah Indonesia.

Sementara itu, pemerintah Indonesia tak pernah berhenti berupaya untuk melakukan berbagai tindakan guna mengatasi dampak wabah pada masyarakat. Seperti kita ketahui, beberapa bulan terakhir, berbagai program bantuan diluncurkan untuk membantu mendongkrak perekonomian masyarakat yang anjlok karena terdampak pandemi. Terkait penanganan di bidang kesehatan, pemerintah mengusahakan vaksin dari luar negeri, salah satunya CoronaVac yang diproduksi oleh Sinovac Biotech Ltd., perusahaan bioteknologi di Beijing, China.

Dalam keterangan pers yang dapat ditonton ulang di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Prof. Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 menegaskan bahwa kehadiran vaksin merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk menangani pandemi di Indonesia. Kolaborasi yang terjadi di antara berbagai pihak ini diharapkan dapat menciptakan kekebalan komunitas atau herd immunity.

Wiku menambahkan, dampak vaksinasi tidak langsung terasa, tetapi akan berlangsung secara bertahap. Ini berarti, di tengah pendistribusian vaksin, penularan masih mungkin terjadi. Apalagi karena vaksin Sinovac yang tiba di Indonesia pada 6 Desember 2020 ini tidak langsung digunakan, tetapi masih melewati tahap uji oleh BPOM. Tujuannya untuk mengetahui apakah vaksin sudah sesuai standard dan aman.

Bukan hanya itu, jumlah vaksin pertama hanya cukup untuk 600 ribu orang. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya oleh Menteri Kesehatan, prioritas penerima vaksin pertama adalah para tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas kesehatan. Pasalnya, mereka inilah yang berhadapan langsung dengan virus setiap hari. Nah, jika kita tidak termasuk dalam bagian kelompok tersebut, berarti harus tetap sabar menunggu giliran.

Selama itu, kita diharapkan untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Ini disebut sebagai kunci yang paling efektif dalam penanganan pandemi virus global. Protokol kesehatan yang wajib dipatuhi sudah sangat kita kenal, yaitu 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan). Jika kita menerapkan program dengan patuh, tingkat penularan virus diharapkan berkurang.

Imunitas Melawan Virus

Dalam sebuah artikel yang diposting oleh farmasi.ugm.ac.id disebutkan bahwa penyakit akibat virus pada umumnya merupakan self-limiting disease. Artinya, ada peran kekuatan pertahanan tubuh dalam kesembuhan penyakit. Hal inilah yang menyebabkan adanya perbedaan dampak virus penyebab COVID-19 pada tiap orang. Dampak terparah pada umumnya dialami oleh mereka yang memiliki riwayat penyakit diabetes, jantung, dan penyakit kronis lainnya. Bahkan uniknya ada pasien yang menunjukkan gejala sangat kentara, tetapi ada juga yang justru merasa baik-baik saja. Hal ini juga ternyata dipengaruhi oleh kekuatan sistem imun tubuh.

Karena itu, tiap orang didorong untuk meningkatkan pertahanan tubuh supaya tidak tertular oleh infeksi virus. Apabila tertular pun, tubuh diharapkan dapat dengan mudah melawannya. Menurut artikel ini, sistem imun adalah sistem dalam tubuh yang dapat menahan serangan substansi asing yang disebut imunogen dan antigen, baik yang berasal dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh. Respon tubuh terhadap imunogen yang masuk ke tubuh disebut respon imun.

Mari kita belajar hal yang agak ilmiah. Ternyata, ada 2 fase yang akan terjadi saat imunogen masuk ke dalam tubuh, yaitu respon imun alami dan respon imun adaptif. Respon imun alami terjadi pada awal tubuh mengalami paparan imunogen. Jika sistem imun bisa mempertahankan tubuh, kita tidak akan menderita sakit. Sebaliknya, jika sistem imun tidak bisa mempertahankan tubuh, kita akan sakit atau mengalami infeksi virus.

Beberapa faktor yang memengaruhi sistem imun adalah genetik, lingkungan, usia, kondisi kesehatan, konsumsi obat-obatan, dan makanan. Cara meningkatkan sistem imun, yaitu dengan memberikan imunomodulator. Ini adalah senyawa yang mampu berinteraksi dengan sistem imun sehingga bisa menaikkan (imunostimulator) atau menurunkan (imunosupresan) sistem imun. Nah, pada kondisi pandemi seperti ini, kita membutuhkan senyawa imunostimulan yang meningkatkan kemampuan tubuh dalam menangkal infeksi virus.

Ada pun sejumlah senyawa yang dapat meningkatkan sistem imun adalah vitamin C, Vitamin D, vitamin E, Zinc, Selenium, Herbal Echinacea, propolis, meniran, dan empon-empon (kurkumin). Empon-empon merupakan tumbuhan herbal yang umum digunakan dalam pengobatan tradisional di Indonesia, di antaranya ada kunyit, temulawak, dan jahe.

Kunyit (Curcuma longa) atau disebut juga Curcuma domestica adalah empon-empon yang telah banyak diteliti sebagai imunostimulan. Kandungan kimia utama dalam tanaman ini disebut kurkuminoid dengan kurkumin sebagai senyawa mayor. Sejumlah data menyebutkan, kurkumin efektif mencegah dan mengobati penyakit kanker, kardiovaskular, inflamasi, neurologis, dan penyakit kulit.

Hal yang paling menonjol dari kurkumin adalah fungsi antiinflamasinya. Menurut para peneliti, kurkumin merupakan senyawa yang mampu menghambat ekspresi IL-6, salah satu mediator inflamasi dalam COVID-19. Banyaknya hasil penelitian sebelumnya tentang fungsi kurkumin sebagai imunomodulator dan mediator sitokin proinflamasi membuat senyawa ini menjadi suplemen atau adjuvant yang tepat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, termasuk dari infeksi COVID-19.

Ibu Sehat, Keluarga Sehat

Memiliki imunitas di tengah pandemi global adalah strategi untuk tetap sehat. Apalagi bagi orang-orang yang masih harus beraktivitas di luar ruangan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Itulah yang aku rasakan akhir-akhir ini, terutama ketika musim hujan mulai datang. Sebagai ibu bekerja, aku harus menempuh jarak sekitar 30 km per hari untuk menuju tempat kerja. Menjelang pukul 15.00 WIB, suasana biasanya sudah terlihat mendung. Hampir tiap hari, hujan turun. Alhasil, aku harus tetap menerobos hujan untuk bisa sampai di rumah. Perjalanan terasa sangat panjang dan tidak mudah.

Setiba di rumah, aku sudah ditunggu oleh aktivitas lain, bermain bersama dengan anak dan beres-beres (tentu saja). Biasanya aku akan membersihkan diri terlebih dahulu karena baru dari luar rumah. Bermain bersama anak sebenarnya merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan, apalagi setelah aku bekerja dari pagi hingga sore. Jujur saja, aku kehilangan banyak waktu bersama dengannya. Namun, tetap saja aktivitas tersebut membutuhkan tenaga kan ya. Kalau aku sampai sakit atau kurang fit terus tampak lemas, si kecil pasti merasa sangat kecewa karena waktu berharga kami menjadi tidak berkualitas lagi.

Biasanya, untuk menambah daya tahan tubuh, aku mengonsumsi Herbadrink Kunyit Asam. Bukan hanya sebagai imunostimulan, ramuan herbal ini juga berkhasiat membantu melancarkan haid. Bagi sebagian wanita, rasa nyeri haid seringkali sudah pada taraf mengganggu. Para ibu yang memiliki aktivitas superpadat tiap hari pasti nggak mau terhambat karena hal itu.

Tahukah kamu, dalam satu sachet Herbadrink Kunyit Asam, terdapat ekstrak yang setara dengan 3 gram rimpang kunyit. Selain itu, ada pula kandungan asam jawa, gula, dan bahan-bahan lainnya. Cara menyeduh Herbadrink sangat mudah. Aku biasanya melarutkan satu sachet dengan air panas sebanyak kurang lebih 150 ml. Dinikmati ketika cuaca sedang dingin, menyeruput segelas seduhan ini membuat hari yang berat terasa lebih baik.

Bukan kandungannya saja yang bermanfaat, pengolahannya juga tak kalah penting. Herbadrink Kunyit Asam diolah dengan teknologi modern dari bahan-bahan alami pilihan. Ada tiga faktor yang membuktikan bahwa ramuan ini memiliki kandungan terbaik, yaitu dilihat dari warna, aroma, dan rasa. Warnanya yang kuning berarti memiliki kadar kurkumin yang tinggi. Dari seduhan ini, kamu juga dapat mencium aroma khas kunyit yang kental. Nah, jika diminum, ada sensasi rasa panas, pahit, getir, pedas, dan agak langu. Jangan salah, ini menunjukkan kadar kunyit yang dominan.

Jadi, tak perlu diragukan lagi, mengonsumsi Herbadrink merupakan investasi yang berharga untuk membangun sistem imun tubuh. Kalau ingin tetap sehat pada masa pandemi ini, ya minum Herbadrink dong!

Informasi dalam tulisan ini (termasuk informasi ilmiah) diambil dari:

https://covid19.go.id/

Halo, Udah Sampai di Mana?

Halo,

Iya, sudah lama banget saya nggak nulis di sini. Karena satu dan lain hal. Sibuk? Yaa, sedikit. Tepatnya, sibuk mengeksplorasi hal-hal baru. Masih belum mapan, jadi sulit untuk ditinggal-tinggal.

Tiba-tiba aja pengen berkunjung lagi ke blog ini. Sekadar mau curhat. Karena ada satu dua tulisan yang dikembalikan dengan catatan, “Tulisan sudah diterima dengan baik, tapi belum bisa dimuat. Coba lain kali, ya!” Haha. Oke-oke. Cukup menghibur, meskipun awalnya sempat bikin geer.

Ini semacam cooling down aja sekaligus untuk menyuarakan perasaan Tapi sebenarnya, menulis bisa kok di mana pun. Yang penting, kita punya media untuk itu. Dan zaman sekarang, ada banyak banget media yang bisa digunakan, mulai dari blog, Twitter, Instagram, dan sebagainya. Tinggal memilih format yang pas, apakah mau yang pendek atau panjang.

Semenjak kehadiran Instagram–yang juga berfungsi sebagai miniblog-berkunjung ke blog menjadi lebih “males” ya? Bener nggak sih? Karena Instagram kan tinggal upload foto, bikin caption singkat. Kesannya praktis. Kalau blog, harus nulis panjang gitu. Yang baca juga entah siapa saja (kecuali jika punya akun Google Analytics).

PENGEN BELAJAR TAPI KEHABISAN WAKTU

Pernah nggak sih merasa bahwa kita pengen belajar banyak hal, tetapi kehabisan waktu? Harus ini itulah, menyelesaikan berbagai pekerjaan, dan sebagainya. Alhasil, mau baca-baca aja susahnya minta ampun. Udah baca dikit, eh nggak sampai selesai. Jadi, ilmunya nggantung.

Ya, saya merasakan banget itu. Dengan DL yang bertebaran tiap hari, saya merasa sudah nggak sempat lagi duduk lama-lama untuk searching berbagai macam ilmu lalu mempraktikkannya. Padahal itu penting. Tuntutan untuk mengerjakan hal-hal dengan waktu secepat mungkin dan seakurat mungkin, jadi makanan sehari-hari. Belajar pun harus cepat, sekali baca bisa langsung nangkap.

Okelah, setiap orang pasti memiliki tantangan masing-masing ya. Baik yang masih single atau sudah menikah. Cuma mungkin beda jenis dan cara mengatasinya aja. Intinya adalah apakah kita mau untuk mengatasi tantangan tersebut. Eh, ini udah mulai sok bijak ya.. Stop kalo gitu!

Nah, selain tantangan, saya juga sedang mengerjakan beberapa proyek pribadi. Salah satunya, mengunggah postingan tentang hidup minimalis. Yhaaa, dan sedang berhenti di hari ketiga. Karena lagi-lagi kekurangan waktu untuk mengedit konten di canva. Padahal, adalah bahan yang ingin diceritakan. Banyak malah. Suka nyesal sendiri nanti kalau udah basi gitu.

Mungkin, saya butuh menjadwal ulang rutinitas harian, supaya bisa mengkaver semuanya yang penting-penting sekaligus bisa tetap menikmati hidup.

Balik lagi ke proyek. Ada beberapa yang sedang dikerjakan, dan sebagian besar di Instagram. Kemudian, rencananya akan saya gandengkan dengan pengerjaan di blog. Pengennya~~~~

Tunggu ya, saya nanti akan woro-woro juga di sini. Untuk promosi. Hhhaa.

Suip. Itu dulu kali ini. Waktu sudah menunjukkan 04.00 WIB. Ayam sudah berkokok dan.. masih ada tumpukan yang harus diselesaikan. Pengen ngglundung di kasur dan ndusel sama si anak lanang juga hehe. Bye!

Kini Tak Perlu Risau Jika Sakit dan Sendirian di Rumah…

WhatsApp Image 2018-02-02 at 10.56.08 AM

Pernah tidak Anda mengalami saat-saat tertentu, yaitu ketika tak berdaya melakukan apa-apa dan sangat berharap memperoleh pertolongan sesegera mungkin? Misalnya, sakit, tapi di rumah hanya sendirian. Untuk berangkat ke rumah sakit rasanya kok sudah tidak sanggup. Mikirin perjalanan dan proses antrean yang harus dilewati, Anda mending angkat tangan. Atau, ada kondisi-kondisi khusus yang tidak memungkinkan Anda untuk bergerak ke mana-mana dan hanya berharap kebaikan orang lain yang datang menawarkan bantuan.

Hmm, kalau sudah begini, rasa sesal pasti datang. Menyesal karena tidak menjaga kesehatan dengan baik. Atau bisa jadi marah dan kesal karena harus menghadapi situasi yang tidak menyenangkan. Ya, semua orang juga pasti pengen hidupnya baik-baik saja. Kalau sakit, inginnya tidak usah sampai panggil dokter segala. Selain harus menyediakan waktu dan tenaga untuk ke rumah sakit, biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit.

Jadi, sangat penting untuk melakukan tindakan pencegahan, ya. Sebelum sakit, sediakan waktu untuk berolah raga dengan rutin. Sebelum sakit, lakukanlah gaya hidup sehat. Sebelum sakit, kontrol pola makan. Sebenarnya aturan-aturannya sudah jelas. Sayangnya, banyak yang melanggar. Akibatnya, penyakit pun datang.

Nah, kalau sudah didera penyakit, tak ada jalan lain selain mengobati. Bahkan, sebelum penyakit benar-benar parah, ada gejala yang bisa diamati. Kesalahan kita adalah sering mengabaikan gejala tersebut. Pertama, karena terlalu sibuk dengan urusan sehari-hari. Kedua, karena memang cenderung menyepelekan. Ketiga, karena takut dengan hasil diagnosisnya.

Kalau sudah diperingatkan, tetapi tidak digubris, tak heran jika tiba-tiba kita bisa jatuh sakit. Sudah begitu, situasinya tidak pernah diprediksi. Pas lagi sendirian dan tidak ada yang bisa menolong, tiba-tiba kok badan langsung tumbang. Terus harus bagaimana, dong?

Beruntungnya kita yang hidup di zaman modern ini. Boleh dibilang, kita menikmati banyak kemudahan berkat kemajuan teknologi. Dengan mengandalkan smartphone dan jejaring internet, dunia rasanya ada di dalam genggaman. Nah, di bidang kesehatan, para praktisi juga tak mau kalah dalam melayani orang-orang yang membutuhkan dengan menyediakan berbagai aplikasi pendukung. Salah satunya, Medi-Call.

WhatsApp Image 2018-02-02 at 10.56.08 AM (2)
Menjelang launching aplikasi Medi-Call di Hi-Lab, Yogyakarta.

Mengenal Medi-Call

Apa itu Medi-Call? Medi-Call adalah sebuah platform online yang menyediakan jasa panggil dokter dan perawat ke rumah. Aplikasi yang dapat diunduh di Play Store dan App Store tersedia secara gratis bagi siapa pun. Medi-Call sudah bisa digunakan di Jakarta sejak 18 Februari 2017 lalu. Kemudian, pada 2018 melakukan ekspansi ke berbagai kota di Indonesia, seperti Surabaya dan Yogyakarta. Rencananya, layanan ini juga akan tersedia di Bandung, Semarang, Malang, Medan, Makassar, dan Manado.

Lalu, apa saja layanan yang disediakan Medi-Call bagi penggunanya?

1. Emergency Call; Ini adalah panggilan darurat yang akan menghubungkan pengguna dengan ambulans dari RS terdekat.

2. Doctor-Visit; Anda bisa memanggil dokter ke rumah. Caranya adalah dengan melakukan request melalui fitur yang tersedia.

3. Nurse; Anda bisa memanggil perawat untuk melakukan perawatan ke rumah.

4. Midwifery; Anda bisa memanggil bidan untuk merawat ibu dan bayi.

5. IV Therapy; Ada layanan IV yang dilakukan oleh dokter.

6. Lab; Anda bisa meminta petugas LAB datang ke rumah untuk melakukan pemeriksaan penunjang.

7. Pharmacy; Anda bisa meminta obat diantarkan ke rumah.

8. Rent; Anda bisa menyewa alat kesehatan dan alat ini akan diantarkan langsung ke rumah.

9. Vitamin; Anda bisa meminta layanan injeksi vitamin di rumah.

10. Vaccine: Anda bisa meminta dokter untuk datang dan melakukan vaksin di rumah.

Jelas sekali, aktivitas yang lazimnya hanya bisa dilakukan di RS kini bisa dilakukan di rumah. Anda hanya perlu menunggu–setelah melakukan pemesanan.

Tapi, bagaimana ya cara menggunakan aplikasi Medi-Call ini?

Gampang, kok. Pertama, pilih layanan yang diinginkan di aplikasi Medi-Call. Kedua, Medi-Call akan menampilkan layanan yang paling dekat dengan lokasi Anda. Harga estimasi yang dibutuhkan juga sudah tersedia. Ketiga, setelah pesanan Anda diterima, dokter akan datang dan melakukan penanganan yang sesuai dengan keluhan. Keempat, pengguna melakukan pembayaran. Kelima, pengguna memberikan rating kepada dokter yang menangani keluhan tersebut.

Ada banyak keluhan yang bisa ditangani dengan layanan Medi-Call, misalnya injection, trauma, alergi, hematology, geriatri, infeksi, respiratory, dan sebagainya.

Saat ini, Medi-Call memiliki pengguna aktif sebanyak 2.500 orang per bulan. Sementara itu, jumlah partner yang bekerja sama dengan Medi-Call juga sudah cukup banyak, di antaranya 256 dokter, 115 perawat, 270 farmasi, 15 klinik, dan 6 laboratorium.

Pada acara launching Medi-Call di Yogyakarta akhir Januari lalu, pendaftaran menjadi partner kembali dibuka lebar. Pendaftaran bisa dilakukan secara online di sini dengan mudah. Hanya saja, calon pendaftar harus memenuhi syarat tertentu. Untuk dokter umum misalnya, ia harus memiliki STR dan SIP aktif pada wilayah operasional Medi-Call. Ia juga harus berpengalaman melakukan home visit selama 2 tahun. Syarat lainnya harus memiliki smartphone. Syarat bagi pelamar berprofesi perawat pun tidak jauh berbeda.

Nah, dengan kehadiran Medi-Call, segala kekhawatiran tentang sakit-penyakit bisa sedikit dikurangi. Meskipun menjadi sakit itu tidak mengenakkan, tetapi dengan pertolongan dan pengobatan yang tepat, ada harapan untuk sembuh dan kembali menjalankan aktivitas dengan baik seperti semula.

Siapa pun Anda, baik muda dan tua, aplikasi ini pasti akan sangat bermanfaat. Termasuk anak kos yang jauh dari keluarga, misalnya. Lansia yang tidak bisa ke mana-mana. Atau, ibu rumah tangga yang harus mengurus anak-anak dan mengalami masalah kesehatan. Panggil saja dokter dan perawat homecare ke rumah melalui aplikasi Medi-Call, yang kini tersedia di Jakarta Depok, Bogor, Bekasi, Tangerang, Bandung, Yogyakarta, Bali, dan Surabaya (Layanan ini tersedia 24 jam, baik dokter umum dan perawat homecare Medi-Call).

Di atas semuanya itu, semoga kita semua diberikan kesehatan, yaaa.

Selamat 18 Bulan, Nak, Ibu Mencintaimu

Foto dokpri

Tanggal 14 kemarin, W tepat berusia 18 bulan. Yes, terima kasih Tuhan. Tak terasa, kami tiba juga di titik ini. Saat melihat ke belakang, rasanya kok nggak percaya. Tau-tau udah gede aja anaknya, hahaha.

Ada banyak perubahan yang terjadi. Saya memang tidak merekamnya satu-persatu, tetapi setidaknya saya mengalami dan menikmatinya. Salah satunya, pada aktivitas makan. Sekarang, W udah bisa makan sendiri, looo! Ah, senangnya. Jadi, kami bertiga bisa sesekali makan bareng. Ayah makan, Ibu makan, dan W jugaaa. Yeay.

Meskipun kalau badmood, (atau mungkin kalau lauknya nggak cocok), dia suka bertingkah. Sendoknya dibuanglah, piringnya dibalik sampe nasinya pada tumpah semua. Hadeuhhh *urut jidat*. Ibu sih pengennya sabar menghadapi tingkah seperti itu. Namanya juga kan anak-anak ya. Mau dilempar, dibalik, silakan saja, Nak. Yang penting kamu bisa mengekspresikan diri.

Susahnya kalau ibu lagi capek. Awalnya mungkin masih bisa mengontrol emosi, lama-kelamaan yang lepas juga. Untungnya, ayah selalu ada untuk menengahi. Ia akan datang dan mengangkat W, membawanya melihat ayam di luar atau mencari cicak. (Ya, anakku gemar nyari cicak hixx).

Perubahan lain yang saya rasakan adalah dari segi berbahasa dan kemampuan menirunya. Kosakata W sudah semakin banyak aja. Denger sekali pun ia sudah bisa meniru ucapan. Misalnya, kita nyebut “Ini nenek..” Dia pun mengulang, “Nek” dan begitu terus. Aduh imut banget pokoknya. Langsung deh ibu ciwel-ciwel pipinya yang montok lalu ditepis hahaha.

Bukan hanya perkataan, W juga senang meniru gerakan tubuh. Misalnya, ia melihat ayahnya mengorek kuping dengan cuttonbud, eh ya ampun anaknya juga ikut-ikutan. Meskipun cuttonbud yang ia dekatkan ke telinga entah ke mana arahnya.

Begitu pula jika ia dilarang, “No no no!” sambil telunjuk digoyang-goyangkan. Lha, besoknya ia tiba-tiba melakukan hal yang sama, tanpa sebab. Jiahahha.

Tapi hal itu membuat kami menjadi lebih berhati-hati. Bisa-bisa apa yang kami lakukan ditiru mentah-mentah oleh dia. Salah satu kebiasaan ayah yang “sulit” dihilangkan adalah melempar barang-barang, entah kunci, handuk, dll. Tak heran jika suatu saat pun W akan melakukan hal yang sama.

Nah, yang masih menjadi doa serta harapan saya adalah W seharusnya sudah mulai bisa berjalan. Namun, sejak bayi, ia memiliki riwayat keterlambatan gerak motorik kasar. Ya, serba terlambat, mulai dari tengkurep, berdiri, sampai berjalan. Meskipun sudah dilatih, sepertinya masih belum bisa juga berjalan. Ya, setidaknya saya bisa sedikit lega karena ada tanda-tanda meskipun ia belum berani melepaskan tangan kita saat berjalan.

Apakah saya khawatir? Ya, sedikit. Tapi, saya rasa dengan perkembangannya sampai sekarang, saya harus sedikit bersabar. Mungkin ada waktunya ia akan mengejutkan kami sembari bilang “Ibu, saya bisa berjalan!” Ah, kalau momen itu datang, saya mungkin akan langsung menangis.

Untuk sementara, saya harus bersabar. Saya nggak ingin menuntut W untuk harus sama dengan anak lainnya. Sambil melihat kemungkinan lain apakah W perlu terapi lagi atau cukup berlatih di rumah.

Nah, perubahan yang ketiga yang saya rasakan adalah W sekarang sudah jarang sakit. Horee. Pengalaman saya dahulu, hampir tiap bulan W demam. Mungkin kelelahan aja tiap hari ke sana kemari, dari rumah ke sekolah dengan jarak yang cukup jauh. Apalagi daya tahan tubuhnya masih belum sempurna.

Ibu seringnya sedih kalau W sakit, bahkan jika cuma demam. Kasian anaknya. Apalagi jika W lantas rewel nggak karuan. Haduhhh. Rasanya pegel semua badan ini. Tapi, bagaimana pun, saya ibunya yang harus mendampingi dia untuk menghadapi sakit itu. Saat W sakit, saya tambah stok sabar hingga berkali-kali lipat. Rasanya tak adil kalau saya marah karena ia rewel akibat sakit.

Nah, salah satu cara terpercaya yang saya lakukan untuk mengatasi demam W adalah menggunakan Tempra Syrup. Ini merupakan obat demam yang aman bagi lambung dan tidak perlu dikocok karena sudah larut 100%. Dengan menggunakan Tempra Syrup, dosis yang digunakan benar-benar tepat dan sesuai kebutuhan alias tidak overdosis maupun kurang dosis.

Saya selalu berharap W tidak sakit. Karena itu, kami juga melakukan tindakan-tindakan pencegahan. Misalnya, rajin makan jeruk sebagai sumber vitamin C. Ia juga harus makan secara teratur.

Di usia barunya ini, W sedang masa-masanya “iseng”. Ia senang banget “menggoda” dengan cara berteriak, merengek, marah, menangis kencang, dan sebagainya jika keinginannya tidak dituruti. Bahkan, hal-hal yang tak mungkin dilakukan juga membuatnya marah. Saya berharap bisa ada perubahan di soal ini. Ya, nggak ada salahnya kan berharap dia makin dewasa hehe.

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Tempra.

 

Ini Resolusi 2018 Saya, Mana Punyamu?

Dok foto: Pixabay.com

Sebentar lagi 2017 akan berakhir. Ada rasa lega karena berhasil menjalani tahun ini dengan sehat dan bahagia. Ada pula sedikit rasa nggak ikhlas karena berpikir, “… Ah, seharusnya saya bisa lebih baik dari itu.”

Bagaimana pun, saya tetap bersyukur banget. Terutama untuk pencapaian-pencapaian yang saya alami tahun ini. Ini menjadi salah satu bukti bahwa ketika kita “naik tangga”, ada pemandangan baru yang bisa dilihat. Tentunya lebih memesona, dong.

Nah, berdasarkan apa yang saya alami pada tahun ini, saya sudah mendapatkan gambaran harus ngapain pada tahun depan. Tentunya, berkarya, berkarya, dan berkarya lagi. Belajar, belajar, dan belajar lagi. Yes!

Supaya saya semakin konsisten dengan resolusi tersebut, saya menuliskannya di sini. Sebab, yang menjadi saksi tentu lebih banyak. Entah perjalanan yang ditempuh akan penuh gelombang, saya rasa tak apa selama tetap kuat dan teguh pendirian. Selain itu, jika sukses, saya juga bisa merenungkan kembali kebaikan Pencipta atas apa yang sudah saya dapatkan dari-Nya.

Dok foto: Pixabay.com

Berikut 6 resolusi tahun baru yang akan saya lakukan.

1. Menerapkan Gaya Hidup Minimalis

Saya mengenal istilah ini sejak lama. Dan saya pengen banget menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Cumaaa.. ya begitulah. Seringnya kurang berkomitmen saja. Ada godaan sedikit, pendirian bisa langsung goyang *huft.  Nah, kali ini tekad saya sudah bulat. Pokoknya, nggak boleh lagi kepancing untuk melanggar komitmen itu.

Btw, apa sih gaya hidup minimalis itu? Sederhananya, gaya hidup minimalis adalah kebiasaan untuk “nggak ribet”. Taulah maksud saya, apalagi ibu-ibu yang hobi berbelanja, mulai dari pakaian, kosmetik, hingga peralatan dapur.

Berapa sering sih kita akhirnya menyadari bahwa kantong belanjaan yang baru saja ditenteng pulang itu ternyata nggak berguna-guna amat. Ternyata, setelah melewati pintu toko, rasa menyesal datang tanpa diduga. Ahhh..

Belum lagi jika sudah sampai rumah, kita bingung mau meletakkannya di mana. Rumah makin penuh, rasa tertekan kita pun akan semakin besar.

Gaya hidup minimalis bukan sekadar soal penghematan, tetapi juga pada manfaat lainnya. Khususnya, hidup tanpa beban. Ya, tidak ada tuntutan, tidak ada kewajiban yang terlalu muluk-muluk (memuaskan ego, misalnya). Namun, dengan gaya hidup ini, kita bebas menjalani hidup yang lebih menyenangkan dan memuaskan.

Singkirkanlah barang-barang yang sudah menumpuk di sudut kamar, berikan kepada yang membutuhkan. Lebih rajin memasak makanan sendiri ketimbang jajan.

2. Membaca Lebih Banyak

Rasanya sudah bertahun-tahun saya tidak menyentuh buku untuk dibaca lebih dalam. Karena keterbatasan waktu tentunya. Nah, tahun ini, saya ingin membaca lebih banyak dan lebih sering. Saya juga ingin membeli buku-buku inspiratif  yang membangkitkan semangat. Pada gilirannya, buku-buku ini pasti akan berguna sebagai modal bagi saya untuk meningkatkan keahlian.

Saya juga ingin benerin lagi akun Goodreads karena di sanalah terdapat rekomendasi terbaik mengenai buku yang layak beli dan layak koleksi. Dan tetunya, ikut tantangan tahunan di Goodreads. Yeay. semoga saya berhasil. Saya juga ingin menularkan kebiasaan membaca kepada W, anak saya. Herannya mekskipun saya dulu termasuk kutu buku, W sama sekali belum saya belikan buku satu pun hingga usianya 18 bulan.

3. Menjadi Ibu Terbaik

Ups, maksud saya adalah mencoba menjadi ibu terbaik bagi W. Karena yang sempurna sebenarnya tidak ada. Karena itu, saya membangun web baru saya yang bertagline, Ibu Belajar. Saya ingin terus belajar menjadi ibu ideal karena itulah hak W yang harus saya penuhi terutama pada masa-masa awal pertumbuhannya ini.

Cara untuk menjadi ibu terbaik saya rasa bermacam-macam. Bagi saya salah satunya adalah menjadi sabar. karena W saat ini sudah pandai memancing emosi sang ibu yang mood-nya cenderung nggak stabil ini.

4. Menjadi Lebih Produktif

Salah satu impian saya adalah memiliki brand tersendiri. Okelah, itu mungkin terlalu muluk-muluk. Tapi tujuan itu penting  bukan? Jadi, kita memiliki arah untuk melangkah. Nah untuk membangun brand, saya rasa itu cukup sulit dan butuh perjuangan.

karena itu, saya mulai saja dulu dari satu tahun ini dengan konsisten mengurus blog saya. Ada banyak orang yang menjadi inspirasi saya selama ini dan saya harus menginvesasikan waktu untuk belajar dari mereka.

Produktif bukan hanya soal menelurkan karya, tetapi juga belajar banyak ilmu dari banyak orang. Sudah saya mulai dan saya harap lebih maksimal di tahun depan ini. Saya juga ingin memanfaatkan berbagai fasilitas yang saya miliki untuk mendapatkan yang terbaik.

Dok foto: Pixabay.com

5. Membangun Jejaring

Ini adalah PR bagi saya, terutama karena saya adalah introvert sejati berkepribadian melankolis. Yes. Sulit memang bagi saya untuk mencari teman. Begiti pula mempertahankan hubungan pertemanan. Namun, saya rasa sudah waktunya untuk berubah dan memulai perbedaan sedikit demi sedikit.

Jejaring bukan hanya orang-0rang yang lama, tetapi juga baru. Pokoknya siapa pun dan saya ingin memliki sebuah program khusus yang bisa memicu saya untuk lebih semangat berjejaring.

6. Menjaga Kesehatan

Terakhir dan sangat penting adalah selalu menjaga kesehatan dengan tindakan-tindakan sederhana. Jujur saja, saya ingin berumur panjang supaya bisa melihat W tumbuh dan mandiri. Saya tidak bisa membayangkan ia hidup tanpa kasih sayang ibu. Jadi, saya selalu berusaha sebaik mungkin untuk menjaga kesehatan.

Caranya adalah dengan melakukan langkah-langkah praktis, seperti makan makanan bergizi, cukup istirahat, dan selalu berpikir positif.

Sakit bagi saya adalah masalah berat karena saya tidak bisa merawat anak. Jadi, pengennya kalau sakit adalah cepat-cepat sembuh supaya saya bisa kembali bermain dengannya. Untuk mendukung pemulihan dari sakit, saya memilih Theragran-M. Ini adalah vitamin yang bagus untuk mempercepat masa penyembuhan. Dengan demikian, saya tidak membutuhkan waktu lama untuk bisa segera sehat kembali.

Lagipula, kalau sakit jangan lama-lama, deh. Selain nggak enak, tugas-tugas pun akan terbengkalai. Bahkan, waktu dengan si kecil akan banyak berkurang.

Ohya, vitamin ini dapat dibeli di apotek atau toko obat terdekat, kok.

Nah, demikian beberapa resolusi yang ingin saya lakukan pada tahun depan. Bagaimana dengan Anda?

Dok foto: pribadi

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Theragran-M.

 

Jadi Bisa Mandiri Berkat The Power of “Jempol”

Suatu hari, koneksi internet di kantor saya putus. Sontak semua orang  langsung menggerutu. Bagaimana tidak, aktivitas kerja rutin jadi terganggu. Surel nggak bisa dibuka. Obrolan dengan klien via video call tertunda. Mau update berita apalagi, jangan harap deh!

Untungnya sekarang ada alternatif lain, yaitu menggunakan gadget milik sendiri. Terutama ketika koneksi internet di kantor nggak bisa diandalkan, gadget layak dinobatkan sebagai penyelamat sementara. Dengan berbagai fitur luar biasanya, kehadiran benda ini sangat bermanfaat.

Apa yang saya alami sebenarnya bukan hal yang aneh. Menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) yang dikutip dari Kompas.com, pengguna internet di Indonesia pada 2016 lalu mencapai 132,7 juta orang. Setengah di antaranya mengakses internet melalui komputer dan perangkat genggam dan hanya lebih dari 2 persen yang mengakses internet melalui komputer.

Gadget memang bisa dibilang telah menjadi primadona, bukan hanya di kalangan pekerja masa kini, tetapi juga masyarakat biasa. Gadget adalah teman ketika bersantai, pun ketika melakukan tugas.

Saya merasakannya sendiri. Kala itu, saya sedang dalam masa cuti melahirkan. Selama tiga bulan penuh, saya bersama si kecil menghabiskan waktu di rumah. Kami jarang sekali ke luar rumah. Mau ke luar pun bingung hendak ke mana karena rumah saya cukup jauh dari keramaian.

Hiburan satu-satunya bagi saya ketika si kecil sudah lelap adalah berselancar di dunia maya. Melalui itu, saya juga sempat memperoleh beberapa job menulis freelance. Tentu saja, brief-nya harus diakses secara online.

Apesnya ketika paket data kebetulan mau habis. Pulsa juga mepet gila. Padahal saya diwajibkan online secepatnya untuk koordinasi penting. Mau minta tolong suami untuk membelikan paket data rasanya nggak tega karena sebelum berangkat ia cerita sedang pusing nyiapin laporan bulanan.

Ya, sudah. Mau nggak mau saya harus ikhlas menerima “semprotan” nggak sedap dari sang Project Manager. Ini salah saya sendiri karena tidak mampu menjaga komitmen.

Lantas saya pun mendengar kabar melegakan ini. Traveloka ternyata menyediakan fasilitas menjual pulsa dan paket data dengan cara yang cepat dan mudah, semudah membeli di gerai-gerai pinggir jalan.

Berikut saya akan membagikan pengalaman mencoba membeli pulsa atau paket data di Traveloka.

1. Install Aplikasinya

Caranya gampang, kok. Cari saja di Playstore dan langsung install. Mau lewat website saja juga dipersilakan, lo.

2. Pilih Top Up & Data Packages

Ada banyak banget fitur yang tersedia di sini. Oke, langsung pilih saja Top Up & Data Packages ya.

3. Masukkan Nomor dan Pilih Nominal

Perlu diketahui, pulsa dan paket data yang tersedia di aplikasi ini lengkap banget. Jadi, tak perlu khawatir, guys. Nominal yang tersedia pun bermacam-macam.

4. Lakukan Pembayaran

Setelah form order dilengkapi, pilihlah metode pembayaran yang diinginkan. Kita bisa menggunakan Credit Card, ATM, BCA Klikpay, Mandiri Debit, Indomaret, dan Alfamart. Praktis banget kan? Kita hanya perlu memilih salah satu metode pembayaran yang paling memungkinkan.

***

Keputusan-keputusan yang tepat akan membuat hidup kita menjadi lebih berkualitas. Saya sangat memercayai konsep sederhana itu. Beberapa kali, saya “diselamatkan” dalam sebuah situasi karena sebelumnya telah mengambil keputusan yang tepat.

Contohnya beberapa waktu lalu. Kebetulan, saya ada tugas ke luar kota. Setelah selesai, saya pun berkemas pulang. Ketika sedang dalam perjalanan menuju bandara, saya baru ingat kalau ada barang penting yang tertinggal di kamar hotel. Wah, saya langsung bingung banget. Mau balik ke hotel jelas tidak memungkinkan karena nggak sempat. Lalu, saya ingat kalau di sana masih ada teman yang baru akan pulang sore hari. Saya WA, tapi nggak digubris. Mau nelpon, aduh pulsa habis.

Di saat galau begitu, saya ingat aplikasi Traveloka yang beberapa hari sebelumnya saya install. Segera saja saya pencet dan voila! pulsa pun langsung masuk. Segera saya telpon teman yang masih di hotel dan memintanya mengecek ulang kamar yang saya tempati. Benar saja, ia pun segera mengamankan barang itu. Ah, leganya.

***

Sejak saat itu, tak terhitung berapa banyak pengalaman serta keuntungan yang saya nikmati berkat aplikasi ini. Saya jadi bisa mandiri sekaligus berprestasi karena mendapat bala bantuan yang diperlukan pada saat yang tepat.

Bagi saya, sangat penting untuk tidak merepotkan orang lain dengan hal-hal yang bisa dilakukan sendiri, termasuk untuk urusan membeli pulsa. Bener, kan?

 

Untung Milyaran dengan Menabung, Siapa yang Tak Mau?

nabung

“Haahh?? Beneran, nih??”

Begitu reaksi surpres saya ketika melihat subjek sebuah surel yang bertengger di kotak masuk email saya. Di situ tertulis: “Selamat Para Pemenang Undian Grand Prize Sobatku”. Mata langsung berbinar-binar. Ya, iyalah, dapet hadiah geto loh, siapa sih yang nggak butuh?

Tapi.. sebelum telanjur melonjak kegirangan (dan dikira lebay), saya mencoba merenung sebentar. Ini hadiah dari mana ya? Saya ingat sih, beberapa waktu lalu saya memang mengunduh aplikasi Sobatku di smartphone. Konon kabarnya, dengan menabung di tabungan online yang berbasis aplikasi ini, kita memiliki kesempatan memenangkan ratusan hadiah dengan total miliaran rupiah.

Apa nggak keren, tuh!

Tentu saja, saya pun tertarik dan mencoba untuk mengunduh Sobatku. Caranya gampang saja. Kita hanya perlu membuka Google Play atau App Store, lalu mencari aplikasi Sobatku. Udah deh, setelah itu bisa langsung register. Eits, registernya juga gampang kok, yaitu dengan mengisi data standar, seperti nama lengkap, nomor handphone, alamat email, tanggal lahir, PIN, dan pertanyaan keamanan.

Nah, nantinya, nomor handphone serta PIN inilah yang akan digunakan untuk login ke akun Sobatku.

Keunggulan Sobatku

Sebelum lebih jauh, sebenarnya apa sih yang disebut dengan Sobatku? Barangkali ada yang belum kenal, berikut saya akan memaparkan secara singkat, yaaahh.

Sobatku atau disebut juga Simpanan Online Sahabatku adalah aplikasi yang memungkinkan kita untuk menabung secara online. Bayangkan, hanya dengan menggunakan nomor telepon, kita sudah bisa melakukan berbagai transaksi keuangan.

Berikut adalah beberapa keunggulan Sobatku yang bisa kita nikmati.

  • Download Aplikasi Sangat Mudah, Kakak!

Hal ini sudah saya buktikan sendiri, lo! Tidak butuh waktu lama, tidak harus ke mana-mana, bahkan tidak ada biaya yang harus dibayar. Cukup dengan niat saja, bukibuk. Tinggal set set set, akun sudah terdaftar dan bisa langsung digunakan.

  • Nomor Rekening? Ya, Nomor Handphone

Siapa tahu nih ya, ada temen yang berniat menyampaikan ucapan terima kasih, tetapi segan meminta nomor rekening kita (karena biasanya nomor rekening kan nggak diumbar ke mana-mana, yah, kecuali ada keperluan). Nah, dengan nomor handphone saja, ia bisa lo melakukan transaksi transfer. Mudah dan gratis lagi.

Ini juga berarti kita tak perlu lagi ribet menghafalkan angka-angka nomor rekening karena nomor handphone berfungsi sekaligus sebagai nomor rekening.

  • Say No untuk Biaya Administrasi

Pada titik tertentu, pemotongan pada saldo tabungan kadang bikin trenyuh juga. Apalagi jika jumlah saldo sudah mulai mengkhawatirkan. Nggak ngapa-ngapain kok uangnya lama-kelamaan menyusut. Hadeuh. Merasa rugi dikit, kan. Nah, dengan aplikasi Sobatku, hal itu tidak akan terulang lagi. Kita bebas menabung dengan nominal berapa saja dan tidak ada pemotongan untuk biaya administrasi. Yeay!

  • Tanpa Saldo Minimal, Boleh Ambil Semuanya

Mungkin hal ini nggak kerasa saat ini. Tapi, giliran tanggal tua banget dan pas lagi butuh-butuhnya, aduh, nominal 20 ribu aja bakal diperjuangkan kok. Lumayan buat beli stok mi instan kan, ya. Haha. Nah, Sobatku tidak menerapkan aturan saldo minimal, alias bisa ditarik hingga 0 rupiah. Eits, tapi jangan lupa untuk kembali menabung ya kalau sudah ada rezeki.

  • Beli Pulsa Gratis. Mau Juga!

Kalau ini sih, jangan ditanya. Lumayan juga kok kalau dipikir-pikir.

  • Tarik Tunai di Alfamart/ Alfamidi. Hore!

Keluarga saya adalah pelanggan Alfamart/Alfamidi. Biasanya, kami berbelanja susu untuk si kecil, popok, dan kebutuhan lainnya. Nah, kebetulan banget kan kalau Sobatku bisa ditarik melalui minimarket ini. Kan jadi nggak repot lagi harus cari ATM kalau kekurangan uang untuk berbelanja. Kalau mau langsung tarik uang secara tunai juga bole-bole aja, Kakak! Siapa tahu, mau beli bakso di pertigaan jalan yang lagi rame-ramenya itu.

  • Transfer Antar Bank Murah

Mau transfer antar bank juga murah sekali dengan menggunakan Sobatku. Jadi, kalau ada keperluan mendadak harus melakukan penyetoran ya tinggal pencet-pencet aja.. smartphone-nya hehehe. Apalagi ini nih, bukibuk yang gemar berbelanja online, daripada ribet harus keluar rumah untuk transfer ke olshop langganan, ya lewat Sobatku ajah.

  • Program Undian dengan Grand Prize 100 Juta

Naaahh, ini nih yang dari awal tadi saya ceritakan. Sobatku juga menyelenggarakan program undian milyaran rupiah sebagai bentuk apresiasi kepada para penggunanya. Selain hadiah grand prize sebesar 100 juta yang digelar setiap 3 bulan, ada pula hadiah bulanan senilai 10 juta, 5 juta, 1 juta, 500 ribu, dan 100 ribu untuk ratusan orang.

Syaratnya gampang saja. Kita hanya perlu menabung dengan rajin karena setiap nominal yang kita tabung akan dihitung sebagai poin. Semakin besar saldo, semakin besar pula kesempatan untuk menang. Sayangnya, hiks, saya belum mengisi saldo Sobatku milik saya sehingga hanya bisa ngiler melihat para pemenang yang beruntung itu.

nabung 2

Cara Menabung

Nah, bagi Anda yang ingin menabung di Sobatku, ada 3 cara yang bisa ditempuh.

Pertama, melalui ATM

Caranya berikut ini:

  • Masukkan kartu ATM dan PIN
  • Pilih Menu Transaksi Lainnya, lalu Transfer, lalu Transfer ke Bank Lain
  • Masukkan kode bank Sahabat Sampoerna yaitu 523
  • Masukkan 16 digit virtual account Sobatku yang bisa dilihat di menu Akun Saya
  • Masukkan nominal yang akan ditransfer
  • Cek kembali nomor tujuan dan nominal transfer
  • Selesai

Kedua, melalui Alfamart atau Alfamidi

Caranya berikut ini:

  • Datanglah ke gerai Alfamart
  • Ajukan permintaan setor tunai di Top Up Loket Sahabat di kasir
  • Sebutkan nomor handphone
  • Berikan uang yang akan ditransfer/disimpan
  • Petugas akan memproses transaksi
  • Jika sukses, kita akan mendapatkan notifikasi di handphone

Ketiga, menabung melalui teman

Caranya berikut ini:

  • Cari teman pengguna Sobatku
  • Berikan uang tunai dan minta menggunakan menu transfer ke sesama sobatku
  • Setelah transfer berhasil, ada notifikasi dan jumlah saldo di akun akan bertambah

Nah, gampang sekali bukan? Jadi, ya tunggu apa lagi sih, yuk yuk kita bisa nabung uang nganggur di Sobatku dan mendapatkan keuntungan yang bisa bikin hari kita menjadi lebih cerah.

Disclaimer:

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Sobatku. Artikel ditulis berdasarkan pengalaman dan opini pribadi.

Surat untuk Anakku

Sudah lebih dari 13 tahun Ibu tinggal di Pulau Jawa ini. Sembilan tahun di antaranya adalah di Jogja, tempat tinggal kita kini. Banyak yang mengatakan, Jogja adalah kota yang sangat indah. Ibu sangat setuju. Itu pula salah satu sebab yang membuat Ibu memutuskan untuk menetap di kota ini.

Sebelum menjadi warga Jogja, Ibu adalah seorang penduduk di pulau kecil yang terletak di sebelah barat Pulau Sumatera. Nama pulau itu Pulau Nias. Jaraknya lumayan jauh dari Jogja. Makanya, Ibu jarang sekali pulang ke rumah.

Semenjak merantau di Pulau Jawa, Ibu baru 3 kali pulang kampung. Pertama, pada saat Ibu menyelesaikan kuliah. Kedua, pada saat kakak Ibu (pamanmu) menikah. Ketiga, pada saat (calon) Ayahmu ingin menjumpai Nenek dan Kakek. Itu semua peristiwa penting yang “memaksa” Ibu untuk menempuh perjalanan jauh.

Seberapa jauh memangnya? Dengan menggunakan transportasi udara atau pesawat, Pulau Nias bisa ditempuh dalam waktu satu hari. Maksud Ibu, kita bisa berangkat dari Jogja pada pagi hari dan tiba di Pulau Nias sore hari, sekitar pukul 15.00 WIB atau 16.00 WIB. Namun, kalau ada masalah penerbangan–delay misalnya–kita bisa saja sampai keesokan harinya.

Melelahkan, ya.

Meskipun demikian, Ibu tak pernah menyesali–justru begitu menyukai–3 kali momen kepulangan tersebut. Masing-masing merupakan pengalaman yang luar biasa dan membuat Ibu ingin mengulangnya.

Karena itu, Ibu dan Ayah pun berencana untuk mengajakmu berkunjung ke Pulau Nias kelak. Pada hari yang tepat dan ketika kita semua sudah siap. Nah, sekaligus sebagai janji Ibu, berikut kira-kira rancangan perjalanan yang akan kita lalui nanti.

Perjalanan Jogja-Nias yang Penuh dengan Drama

Kepulangan terakhir Ibu bersama Ayah diwarnai oleh masalah yang sangat rumit. Bukan, maksud Ibu bukan pada hubungan kami, tetapi pada kondisi penerbangan yang luar biasa melelahkan. Saat itu, ada sebuah peristiwa yang menghebohkan, yaitu delay belasan bahkan puluhan jadwal penerbangan oleh salah satu maskapai.

Salah satu penumpang yang tak beruntung itu adalah Ibu dan Ayah. Sebenarnya, sejak dari Jogja, masalah itu sudah mulai terasa. Misalnya, ketika jadwal penerbangan molor sekitar  1 jam. Sudah begitu, pesawatnya pun bukan pesawat yang tersebut dalam tiket. Namun, kami merasa bahwa hal itu masih wajar-wajar saja.

Dari Jogja, dibutuhkan waktu sekitar 45 menit penerbangan ke Jakarta. Kami tiba di Jakarta sekitar pukul 08.30 WIB. Ya, kita memang harus transit di Jakarta sebelum menuju ke Nias-Gunungsitoli. Pilihan lain, kita bisa memilih untuk transit di Batam. Kami tiba di Jakarta dalam keadaan selamat. Namun, kabar buruknya, Bandara Soekarno-Hatta dipenuhi oleh para penumpang yang terlantar. Mereka sudah lama menunggu pemberangkatan. Tentu saja, kedatangan kami semakin menambah parah suasana.

Saat itu, Ayah dalam kondisi yang agak kurang sehat. Jadi, Ibulah yang berusaha untuk mencari informasi ke sana ke mari. Anehnya, para petugas dari maskapai tersebut pun menghilang. Sangat khawatir, itulah perasaan kami saat itu. Terkatung-katung di tengah ketiadaan informasi itu benar-benar menakutkan.

Setelah menunggu hingga cukup lama, kami pun akhirnya diberangkatkan sekitar pukul 17.00 WIB. Kali ini, kami akan transit di Bandara Kualanamu Medan. Untungnya, kami membeli tiket terusan melalui website tiket.com sehingga penerbangan selanjutnya tidak hangus. Memesan tiket di tiket.com memang sangat praktis dan efektif juga.

Namun, karena penerbangan terakhir ke Pulau Nias hanya dilayani hingga maksimal pukul 15.00 WIB, kami tampaknya terlambat.

Sebenarnya, ada drama yang masih berlangsung di bandara ini. Mulai dari simpang siur informasi mengenai keberangkatan selanjutnya hingga soal penginapan yang belum pasti. Namun, kami akhirnya bisa beristirahat dengan cukup nyaman dan diberangkatkan keesokan paginya ke Bandara Binaka, Gunungsitoli, Pulau Nias.

Menyusuri Pantai hingga Wisata Kuliner

Anakku, orang Nias menyebut dirinya, “Ono Niha” atau bermakna “Anak Manusia” dalam bahasa Indonesia. Entahlah, Ibu juga kurang mengerti asal-usul nama tersebut. Yang Ibu tahu, sebagai masyarakat yang tinggal di daerah paling barat di Indonesia, Ono Niha itu unik.

Salah satu di antaranya adalah bahasanya yang (katanya) sulit untuk dipelajari oleh penduduk luar. Ayah saja saat itu baru bisa mengucapkan salam khas Ono Niha, yaitu “Yaahowu!”

Selain keunikan bahasanya, kamu perlu tahu bahwa kamu adalah seorang “anak pantai” dan “anak gunung” sekaligus. Mengapa Ibu mengatakan demikian? Karena tempat tinggal Ibu berada di dataran tinggi, tetapi setiap hari Ibu selalu menyusuri pantai. Jalan raya dari rumah kita menuju kota adalah tepat di pinggir pantai. Debur ombak bukan lagi hal yang asing, begitu pula bau asin lautan di udara. Dengan kondisi ini, meskipun Ibu tidak bisa berenang dan hanya sesekali main ke pantai, rasanya masih boleh menyebut diri sebagai anak pantai.

Ketika Ayah datang ke Nias, Ibu pun tak ketinggalan mengajaknya berkunjung ke pantai. Saat itu, kami memang memiliki waktu sedikit di sela-sela persiapan acara yang sangat padat. Bukan hanya sekali, bahkan dua kali Ayah menikmati suasana pantai di Nias. Yang sekali lagi bersama keluarga besar kita.

Sebagai daerah di pinggir pantai, Ibu tumbuh sebagai pecinta makanan laut, khususnya ikan laut. Hampir setiap hari, Ibu makan ikan. Harganya jangan ditanya, murah sekali. Mungkin itu pula sebabnya kamu suka makan ikan. Hehe.

Selain ikan, ada banyak kuliner yang menggugah selera di Nias. Salah satu kesukaan Ibu adalah miesop. Favorit Ibu adalah salah satu warung mie sop di pinggir pantai di pusat kota. Saat Ibu mengajak Ayah ke sana, ia suka sekali. Rasanya memang lezat. Setelah lidah dimanjakan oleh miesop yang menggugah itu, kami juga menikmati es campur yang rasanya tak kalah maknyus. Kalau saat itu kamu sudah ada, kamu pasti akan suka juga, Nak.

Sayangnya, kami hanya beberapa hari di Nias. Namun, pengalaman itu adalah pengalaman yang menarik, khususnya bagi Ayah. Sayangnya lagi, Ayah belum sempat berkunjung ke tempat-tempat wisata yang sebenarnya terkenal di Nias.

Pulau Nias dan Objek Wisatanya yang Tersembunyi

Lihat saja pengalaman Ibu dan Ayah yang penuh perjuangan untuk tiba di Nias. Tentu bagi orang-orang yang belum pernah ke Nias, hal ini pasti akan lebih menegangkan lagi. Tak salah jika Ibu menyebut pulau nenek moyangmu ini sebagai pulau tersembunyi. Mungkin, hanya orang-orang nekat saja yang berani memutuskan untuk datang ke Nias.

Nah, jika kelak kamu ikut pulang ke rumah kita di Nias, Ibu akan mengajakmu ke sebuah daerah yang disebut Teluk Dalam. Ini merupakan daerah yang terkenal dengan objek wisatanya. Dari Kota Gunungsitoli, Kota Teluk Dalam bisa dijangkau dengan waktu 3-4 jam perjalanan. Bila jalan raya sudah agak mulus, sepertinya waktu tersebut masih bisa dipangkas.

Di Teluk Dalam, kamu bisa melihat dengan jelas kebudayaan orang Nias yang masih kental. Mulai dari berkunjung ke Bawomataluo, sebuah desa yang terletak di ketinggian dan dipenuhi oleh rumah adat Nias, hingga bersantai di pinggir Pantai Lagundri yang eksotis.

FB_IMG_1505663575153
Kampung Bawomataluo

FB_IMG_1505663632013
Rumah Adat Nias

Di Bawomataluo, selain melihat kemegahan rumah adat Nias yang ditopang oleh beberapa tonggak berdiameter lebih dari sepelukan orang dewasa bernama, “Ehomo”, pengunjung pun dapat menikmati atraksi budaya yang dikenal dengan nama Lompat Batu atau Fahombo Batu.

Fahombo Batu adalah salah satu kebudayaan orang Nias yang maknanya adalah tanda kedewasaan seorang remaja laki-laki. Atraksi ini adalah dengan melompati batu setinggi 2 meter hanya dengan bantuan sebuah batu kecil sebagai tempat berpijak. Dahulu, ini merupakan prosesi yang penting, tetapi seiring perkembangan zaman, atraksi ini kini sebatas pertunjukkan saja.

FB_IMG_1505663651001
Atraksi Lompat Batu

FB_IMG_1505663643024
Bersama pelompat batu yang mengenakan pakaian adat Nias

Ibu tak bisa bayangkan jika masih berlaku, kamu tentu harus menjalaninya pula. Aduh, cukup khawatir juga melihat batu yang berdiri tegak itu.

Nah, dari Bawomataluo, perjalanan akan dilanjutkan ke pinggir pantai. Sebenarnya, ada banyak pantai di sekitar daerah ini. Namun, ada beberapa yang sudah dikelola dan menarik banyak pengunjung. Salah satunya di Pantai Lagundri.

FB_IMG_1505663622972
Pemandangan dari pinggir pantai

Selain duduk-duduk santai, aktivitas lain yang bisa dilakukan di pantai-pantai di Nias adalah berselancar air. Ya, karena daerah ini terletak berbatasan dengan Samudera Hindia, ombaknya sangat tinggi. Tak heran, banyak peselancar, baik warga asing maupun warga lokal, memanfaatkannya. Di kejauhan, kita akan bisa melihat mereka menari di permukaan lautan yang bergelombang. Ah, seru sekali pokoknya.

Situasi dan kondisi di sekitar pantai juga masih asri dan sebagian besar belum tersentuh oleh perkembangan zaman. Jadi, ingin membawa bekal sambil bercengkerama bersama keluarga akan sangat menyenangkan.

Jika kita sempat berkunjung ke sana nanti, Ibu yakin kamu akan sangat senang dan bahagia. Bebas berinteraksi dengan alam sambil menikmati indahnya ciptaan Tuhan.

Nah, itu saja cerita Ibu yang belum sempurna detailnya. Ibu berharap, hal itu membuat kamu semakin tertarik untuk datang dan menyaksikan sendiri indahnya Pulau Nias, sebuah surga yang tersembunyi.*

FB_IMG_1505663457768
Berkunjung ke pantai sore-sore