Judul: Between Me and Your Horse of Steel
Penulis: Sianida
Tahun terbit: 2015
Penerbit: Senja
Jumlah halaman: 223 halaman
ā„
Cerita dimulai dengan perkenalanĀ lika-liku kehidupan seorang penulis bernama Rena denganĀ nama pena Cyanite. Di sini, Rena mengatakan bahwa ia tak ingin seorang pun mengenal jati dirinya. Cyanite adalah seorang penulis yang lumayan populer di London. Buku-buku yang ia tulis memengaruhi banyak orang, termasuk Stanwell.
Dari kekagumannya itu, Stanwell pun menawari Rena untuk menulis biografi keponakannya, Zac Zuaress, seorang pembalap muda yang sedang naik daun. Meskipun Rena tak ingin kedoknya terbongkar, ia tetap menerima job tersebut dengan berbagai persyaratan yang tampaknya tak terlalu dijelaskan di novel ini.
Lalu, bisa ditebaklah apa yang terjadi. Bahkan saat Rena baru mencari tahu tentang Zac melalui internet, kita sudah diberi sinyal oleh penulis bahwa bakal terjadi cinlok antara kedua manusia itu. Benar saja. Dengan adegan sebuah kebetulan dimana Zac mengira Rena adalah wanita panggilan, mereka pun bersentuhan pertama kali.
Selanjutnya, Rena berjuang keras untuk tetap menjaga profesionalitasnya dan berusaha untuk tidak jatuh cinta kepada Zacāyang mana itu sangat sulit dilakukan karena Zac digambarkan sangat tampan dan ahli meluluhkan hati. Rena terbentur pada poin dalam kontrak mereka yang mengatakan bahwa ia tidak boleh memiliki hubungan romantis dengan ZacĀ selama pengerjaan biografi tersebut.
Zac, meskipun usianya setahun lebih muda daripada Rena, tampaknya sangat memuja gadis itu. Sepanjang cerita, ia adalah tokoh yang konsisten mempertahankan cintanya kepada Rena. Namun, apakah Rena begitu saja akan menerima Zac? Selain itu, ada kejutan-kejutan lain yang disisipkan penulis dalam buku ini mengenai masa lalu Rena yang suram.
Horse atau Borse?
Menurut pendapat saya, kaver harus dilengkapi dengan judul yang menarik dan jelas dibaca. Kalau nemu judul buku yang justru bikin berpikir sampai berbelas-belas detik, hanya ada dua pilihan, penasaran dan berusaha mencari tahu atau meninggalkan buku itu segera.
Saat melihat kaver berwarna dasar putih tulang ini, yang terbaca adalah Between me and your.. hor.. borse? Horse of steel? Pemilihan font lumayan berpengaruh, itu intinya. Apalagi karena kaver adalah bagian pertama yang dilihat oleh calon pembeli atau pembaca. Pengennya sih sekali lihat langsung lebbb.. eh, kebb..baca. š
Kalau dari segi warna ya lumayan menarik. Apalagi karena pake warna pink, favorit. Haisyah.
Mana Nih Puncaknya?
Alur di novel ini tampaknya tidak terlalu berliku-liku. Permasalahan utama adalah bagaimana menyatukan hubungan cinta antara kedua insan yang bertemu secara kebetulan. Selebihnya, bagaimana Rena lepas dari kungkungan masa lalunya yang tidak menyenangkan. Masa lalu itu terus-menerus muncul di hadapan Rena seolah-olah ia tak dapat menghapusnya. Memang, masih ada yang belum selesai antara Rena dan keluarganya di masa lalu.
Saya merasa, novel ini memiliki dua klimaks. Pertama, penyelesaian Rena dengan keluarganya yang dibuat lumayan dramatis. Kedua, penyelesaian Rena dan Zac. Klimaks pertama yang terjadi sebelum halaman terakhir rasanya tidak enak. Ending sebenarnya menjadi kurang menarik lagi.
Perlu Berciuman?
Memang sih di dalam novel ini tidak ada kalimat-kalimat seronok yang mengganggu. Mungkin juga karena ingin menyesuaikan latar novel yaitu di Inggris dan negara-negara lain, berciuman dianggap bahasa tubuh yang wajar saja dilakukan oleh para remaja. Tetapi, banyaknya kata-kata itu di novel ini membuat saya agak risih juga. Misalnya,
Secara perlahan, Zac mencondongkan tubuh, dan mencium bibir Rena.
Hal 26.
Lalu, Rena melayangkan sebuah ciuman singkat. Zac menahan tubuh gadis itu dan membuat ciuman mereka lebih lama.
Hal 78
Zac mencondongkan tubuh dan mencium dahi Rena.
Hal 129
Setelah cukup lama mencium Rena, pemuda itu berhenti dan menjauhkan wajahnya untuk memandangi Rena.
Hal 155
Saya harap sih novel ini tidak dikonsumsi oleh anak-anak di bawah umur dan menganggap bahwa pacaran dan berciuman itu sesuatu yang wajar dan biasa saja dilakukan. Meskipun, yah, meskipun itu adalah hak setiap orang. š
Seluk beluk balapan motor yang diceritakan di buku ini cukup menarik. Ada istilah-istilah baru yang membuat saya tambah pinter hehehe. Penulis juga cukup bisa menggambarkan situasi di dalam sebuah paddock. Hikmah ceritanya pun cukup terlihat jelas dan mengajarkan pembaca agar tak mudah menyerah, bahkan terhadap masa lalu.
Kalau Anda penyuka otomotif sekaligus suka baca, novel ini cocok banget. Siapa tahu mengalami hal yang sama dengan Sianida.. eh Cyanite. š