Amour, 2012

Di samping belasan penghargaan yang dianugerahi untuk film ini, secara personal saya juga ingin memberi apresiasi melalui tulisan di blog ini.

Secara garis besar, Amour (Love) bercerita tentang kehidupan sepasang suami istri yang sudah tua. Anak mereka hidup di luar negeri. Suatu saat, Anne, si istri kena serangan stroke yang mengakibatkan ia lumpuh sebelah. Georges, suaminya, merawat Anne di rumah sendirian. Hampir 90 persen setting film ini di rumah kediaman mereka. Aktornya pun didominasi oleh Jean-Louis Trintignant dan Emmanuelle Riva. Keduanya aktor berusia lanjut dengan akting yang memukau namun tetap natural.

Menurut saya, ide cerita yang diangkat dalam film ini begitu mendarat. Banyak pasangan yang pada akhir hidup mereka harus mandiri karena anak-anak mereka hijrah ke tempat lain. Solusi lain untuk masuk ke panti wreda sepertinya bukan hal yang disambut gembira.

Namun, mari mengesampingkan topik itu. Yang lebih menggugah adalah tema mengenai kesetiaan dan berani berkorban. Di masa sekarang, ada berapa banyak orang yang masih memegang janji setia ketika situasi sedang sulit. Tahun-tahun pernikahan yang dilewati oleh Georges dan Anne bukan waktu yang singkat. Tetapi, saat emosi sedang memuncak, Georges sanggup menampar Anne yang tidak mau minum saat ia sedang sakit, meskipun ia melakukan itu karena sayang pada Anne dan ingin istrinya cepat pulih.

Dari sisi Anne, rasa cintanya diterjemahkan dengan cara tidak ingin merepotkan Georges. Ia justru ingin mati saja, padahal Georges tidak merasa direpotkan. Tindakan yang akhirnya dilakukan Georges adalah mengambil bantal dan menutup wajah istrinya sampai tidak bernapas lagi.

Polanya sederhana. Mencintai artinya tidak ingin membuat orang yang dicintai mengalami penderitaan. Mencintai artinya mengorbankan kesenangan diri sendiri demi orang lain. Hiks, jadi mellow hehehe.

Film ini memang layak menang di Cannes Festival 2012.

Warna-warnimu

image

Hari ini saya ke Pasar Beringharjo, Yogyakarta. Pasar ini terkenal dengan dagangan batiknya yang murah-murah. Tapi, saya ke sana mau beli gambas sebagai pengganti spons mandi. Harganya 4000-5000 rupiah per biji. Enak dipakai dan harumnya alami. Ibu si penjual gambas juga menjual bahan-bahan untuk kerajinan tangan, yang terdiri dari buah-buahan pohon (cemara kalo ga salah), trus bunga pohon apa gitu. Semuanya diwarnai macam-macam. Indah.

Memburu Film

image

Hari ini saya ke warnet langganan di Babarsari. Ngambil film untuk tontonan bulan ini. Kebetulan, ini tepat di sudut. Jadi, motretnya sambil sembunyi2. Selain lengkapnya, saya juga suka di sini, pegawainya sopan2. Biasanya kan antri gitu, nah saat mereka mau memanggil kita biasanya didahului dengan kalimat, “Terimakasih udah menunggu..” Nice.

Cahaya

IMG_20130208_180928

Ini adalah foto yang saya ambil di Ayam Goreng Ninit, Terban. Saya suka lampunya yang bernuansa kuno. Maklum, warung makan ini sudah ada sejak 1984. Jadul banget, kan? Isinya sih biasa, masakan khas Jawa gitu. Tapi menjelang malam, warung dengan kursi dan meja yang panjang berwarna coklat tua ini diganti dengan menu a la kafe. Ada berjenis-jenis kopi arabica dari berbagai daerah, ada juga kopi bakar (?) dan macam-macam makanan kecil lain.

Tontonan Januari

  1. Stolen (2012)
  2. Wish You Were Here (2012)
  3. J. Edgar (2011)
  4. Premium Rush (2012)
  5. Resident Evil 5 (2012)
  6. Arthur Christmas (2012)
  7. Valentine’s Days (2010)
  8. The Watch (2012)
  9. Ice Age 4 (2012)
  10. Habibie dan Ainun (2013)
  11. Sang Penari (2011)
  12. Dinner for Schmucks (2010)
  13. Courageous (2011)
  14. Skyfall (2012)
  15. Fast Girls (2012)
  16. The Millionare Tour (2012)
  17. Hope Springs (2012)
  18. Paris Manhattan (2012)
  19. One in the Chamber (2012)
  20. Step Up Revolution (2012)
  21. Jack and Diane (2012)
  22. Street Dance 2 (2012)
  23. The Impossible (2012)
  24. Lonely Hearts (2012)
  25. Jack Irish (2012)
  26. Looper (2012)
  27. Outpost Black Sun (2012)
  28. Cold Light Day (2012)
  29. Naked Harbour (2012)
  30. Where The Trail Ends (2012)

The 27th

Thank u God. Akhirnya saya berada di usia segini. Banyak hal telah terjadi dan terlewati. Banyak pengalaman dan kesempatan yang baik. Juga banyak yang terbuang.

I have a dream. Sesuatu yang besar. Saya yakin, tidak ada yang bisa menahan orang yang benar benar menginginkan sesuatu.