Berjalan Maju Bersama BRI

Photo source by Pixabay

Kebiasaan menabung katanya harus dibangun sejak dini. Saya sendiri baru mulai menabung setelah bertemu (calon) suami. Yup, dialah yang memberi inspirasi kepada saya untuk belajar menyisihkan sebagian penghasilan bulanan demi bisa mencapai suatu target. Saat itu, kami berkomitmen menabung untuk biaya pernikahan. Itu hampir 10 tahun yang lalu.

Saya ingat banget, kami memutuskan untuk membuka tabungan baru di BRI. Kami memilih BRI dengan alasan simpel, kantor bank tersebut berjarak dekat dengan tempat kerja kami saat itu. Dengan pertimbangan itu, pasti akan lebih mudah untuk menyetor tabungan dan mengurus segala hal terkait perbankan.

Pada zaman itu, aplikasi perbankan belum terlalu familier. Ponsel juga masih versi jadul, bahkan belum bisa menginstal aplikasi mana pun. Di sisi lain, ketakutan melakukan transaksi online masih begitu menonjol, namanya aja belum terbiasa. Selain itu, gerai ATM yang memiliki fasilitas setoran tunai juga masih jarang banget. So, satu-satunya cara adalah datang langsung ke bank untuk bertransaksi.

Satu bulan setelah menikah, kami membuka deposito di bank yang sama. Alasannya masih sama, karena kantor bank lebih mudah dijangkau. Plus, kami sudah terbiasa dan nyaman bertransaksi dengan bank tersebut. Deposito ini berasal dari sisa tabungan pernikahan dan sedikit tambahan sumbangan. Saat itu, resepsi pernikahan memang diatur biasa aja, nggak neko-neko, karena memikirkan tahap berikutnya yang lebih penting. Setelah beberapa lama, deposito ini kami alihkan ke dalam bentuk DP rumah. 

Jangan memikirkan nominal yang besar dan wah, ya! Semua dimulai dari receh dan remeh. Saat dijalani, keluhan pastinya selalu ada. Tapi karena memegang kunci paling efektif dalam mencapai suatu target, yaitu KONSISTEN, akhirnya kami resmi menjadi pejuang KPR sekaligus bisa menempati rumah sendiri sekitar 5 tahun setelah menikah. 

Singkat cerita, kami dikaruniai seorang anak. Kini usianya tujuh tahun. Kami ingin mengajarkan hal-hal baik kepadanya. Termasuk “skill” yang terlihat mudah, tetapi sangat sulit dilakukan, yaitu MENABUNG. Dia harus mulai belajar dari kecil, bagaimana cara mendapatkan sesuatu dari hasil usahanya sendiri. Tapi selain itu, dia juga harus mampu menahan diri, menunda keinginan yang belum tentu tepat. 

Cara yang paling praktis adalah menabung di celengan ayam. Celengan berbentuk ayam dan terbuat dari plastik. Setelah celengan ayam penuh, uangnya untuk apa? Selain membeli kebutuhan, kami mengusulkan agar sisa uang tersebut ditabung di bank supaya lebih aman. Konsepnya simpel: celengan ayam penuh, pindah ke rekening bank. Kalau benar-benar butuh, barulah diambil sesuai keperluan.

Kembali, kami memilih BRI untuk tabungan baru ini. Alasannya masih sama seperti yang lalu, karena kantor bank BRI satu-satunya yang paling dekat dengan domisili kami yang terletak di daerah kecamatan. Akan lebih mudah untuk mampir di bank untuk mengurus hal-hal terkait transaksi, termasuk membuka tabungan.

Pada suatu hari, kami datang ke bank untuk membuat rekening baru. Karena anak saat itu belum memiliki kartu identitas, akhirnya rekening dibuat dengan nama salah satu dari kami. Setelah mengantre tidak terlalu lama, proses pembuatan rekening pun dilakukan. Customer service membantu dengan ramah. 

Dalam proses itu, CS tak lupa menyarankan kami untuk memasang aplikasi BRImo di ponsel. Dengan aplikasi tersebut, lebih mudah melakukan transaksi. Bukan hanya transfer untuk berbagai kebutuhan, tetapi juga bisa melakukan tarik tunai di gerai ATM dengan cara scan barcode. Cara ini lebih aman dan praktis karena tidak perlu menggunakan kartu debit.

Menggunakan BRImo ternyata sangat membantu kami menjelaskan kepada anak mengenai konsep tabungan. Awalnya dia belum terlalu mengerti, ke mana uang yang ditabung itu setelah disetorkan. Kami terbuka dan membiarkannya melihat jelas nominal yang terpampang di BRImo. Dengan demikian, level kepercayaan terhadap konsep menabung semakin terbentuk.

BRImo sendiri memiliki banyak fitur yang sangat membantu. Selain bisa tarik tunai, transfer ke berbagai rekening, aplikasi ini juga memungkinkan kami untuk melakukan pembelian pulsa dan membayar tagihan. Intinya segala transaksi perbankan kini lebih mudah dengan kehadiran BRImo. Si kecil pun menjadi lebih semangat untuk menabung.

Adanya digitalisasi BRI memang sangat membantu para nasabah sehingga bisa lebih memanfaatkan layanan perbankan. Hidup menjadi lebih berkualitas karena dukungan fasilitas perbankan yang mudah diakses. Next, kami sedang mempertimbangkan layanan lain seperti KUR untuk kebutuhan usaha. KUR membantu masyarakat untuk menjadi pahlawan UMKM di berbagai bidang usaha. Kami berharap, BRI semakin fokus memberikan pelayanan yang maksimal kepada nasabah dan masyarakat. BRI untuk Indonesia!